nusakini.com - Kepala Badan PPSDMP Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr dalam arahan pembukaan Diklat Calon Widyaiswara (Cawid) menekankan bahwa “Seluruh insan pertanian harus fokus pada pencapaian Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045. Agar menjadi lumbung pangan dunia, Indonesia harus dapat mengekspor produk-produk pertanian ke luar negeri. Karena itu, untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara ekspor produk pertanian kita harus mampu mencapai swasembada bidang pertanian, yaitu dengan menghasilkan produk-produk pertanian berdasarkan hasil inovasi pertanian serta memiliki produktivitas tinggi, berkualitas, dan kontinuitas yang tinggi”. 

Kepala Badan mempertegas kembali bahwa dalam mengekspor produk pertanian, Indonesia harus siap dan mampu berdayasaing dengan negara lain dengan menciptakan dan menghasilkan produk pertanian yang unggul. Bagian yang terpenting dari semua itu harus ditunjang oleh sumberdaya manusia yang kompeten”. Maka periode ke depan pemerintah RI akan focus kepada pembangunan sumber daya manusia. Salah satu elemen penting yang mempunyai peran meningkatkan kompetensi ketenagaan SDM pertanian adalah Widyaiswara, selain penyuluh, dan tenaga teknis lainnya di bidang pertanian. Jadi Widyaiswara harus bisa mentranformasikan dirinya menjadi Widyaiswara yang modern dan adaptif di era generasi 4.0. Guna mencapai cita-cita Indonesia tahun 2045 menjadi lumbung pangan dunia maka Widyaiswara harus menjadi jembatan inovasi dari produk-produk inovasi yang telah dihasilkan dari penelitian yang sudah dilakukan, kepada pelaku utama, pelaku usaha, petani, eksekutor di bidang pertanian dan/atau stake holder lainnya”. 

Diklat Calon Widyaiswara yang dilaksanakan Pusat Pelatihan Pertanian, BPPSDMP-Kementeria Pertanian bekerjasama dengan Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Pengembangan Kompetensi ASN-LAN berlangsung selama 29 hari dari tanggal 10 Oktober – 15 Nopember 2019 di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi bertujuan untuk memenuhi persyaratan kompetensi, sikap dan perilaku bagi calon widyaiswara yang akan bertugas sebagai pelatih dan fasilitator pada Balai Pelatihan Pertanian. Diklat Cawid ini diikuti oleh 30 orang peserta berasal dari PPMKP Ciawi 4 orang, BBPP Lembang 3 orang, BBPP Ketindan 2 orang, BBPP Batu 4 orang, BBPP Kupang 3 orang, BBPP Binuang 5 orang, BBPP Batangkaluku 1 orang, BPP Lampung 2 orang dan BPP Jambi 5 orang serta Balai Diklat Pertanian Cihea Jawa Barat 1 orang.

  Turut hadir dalam pembukaan diklat Cawid ini, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Kompetensi ASN-LAN, Kepala PPMKP Ciawi, Pejabat Struktural III dan IV Pusat Pelatian Pertanian dan PPMKP Ciawi, serta Pejabat Fungsional Widyaiswara PPMKP Ciawi. 

Dalam sambutan Kapus Bangkom ASN-LAN menyampaikan bahwa Diklat Cawid ini harus dilalui oleh setiap Cawid untuk menuju Widyaiswara yang profesional. Kedepan LAN akan mengajukan ke MENPAN RB untuk jabatan Widyaiswara bisa mencapai tingkatan profesor. Selain itu juga disampaikan bawah LAN sudah dua tahun tidak menyelenggarakan Diklat Cawid, sehingga banyak instansi yang mengajukan diklat yang dimaksud, dan tahun ini hanya Kementerian Pertanian yang dapat diakomodir untuk terlaksananya Diklat Cawid, ini merupakan hal yang istimewa dan patut disyukuri oleh kita semua terlebih bagi calon widyaiswara.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Ir. Bustanul Arifin Caya, M.DM ditengah-tengah silahturahmi dengan peserta diklat mempertegas kembali bahwa widyaiswara pertanian harus mau dan mampu merubah mainset dari cara pertanian tradisional menjadi modern era 4.0 serta merubah produk pertanian dari mulai hulu sampai dengan hilir agar semakin meningkat produksi pertanian lebih berkualitas dan kuantitasnya, maka untuk merubah mainset tersebut, Widyaisara harus mengupgrade peningkatan kapasitas dan kompetensi melalui Informasi Teknologi secara efektif, efisien dan cepat. Untuk menjadi widyaiswara yang profesional dan modern widyaiswara harus mampu serta siap menghasilkan petani yang profesional serta dapat merubah petani menjadi pengusaha yang profesional.     

Sebelum berakhir kegiatan pembukaan tersebut, Kepala Badan menyematkan tanda pengenal peserta yang diwakili Rizky Permana, S.Si, MM dan Septiana, SP, MP. (Ilyas)